Sabtu, 09 Januari 2016

Bab 7 Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan



Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Masyarakat Perkotaan, Aspek-Aspek Positif dan Negatif

A.    Pengertian Masyarakat
Menurut R. Linton, masyarakat adalah kelompok manusia yang cukup lama hidup dan berkerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas tertentu.
-         Dalam arti luas masyarakat dimaksud keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya.
-         Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :      
-          Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
-          Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu
-          Adanya aturan-aturan yang mengatur mereka menuju kepada kepentingan bersama
Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dibagi dalam :
1.      Masyarakat paksaan, misalnya : negara, masyarakat tawanan dll
2.      Masyarakat merdeka :
a.       Masyarakat natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya. Contoh, gerombolan dan suku
b.      Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan. Contoh, koperasi dan kongsi

B.     Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Ciri-ciri pada masyarakat kota yang menonjol, yaitu :
·         Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
·         Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain
·         Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
·         Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa
·         Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar

C.     Perbedaan Desa dan Kota
1.      Jumlah dan kepadatan penduduk
2.      Lingkungan hidup
3.      Mata pencaharian
4.      Corak kehidupan sosial
5.      Stratifikasi sosial
6.      Mobilitas sosial
7.      Pola interaksi sosial
8.      Solidaritas sosial
9.      Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

Hubungan Desa dan Kota

            Masyarakat pedesaan dan perkotaan, keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek pembangunan.

Aspek Positif dan Negatif

Lingkungan perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma : tersedianya tempat berlindung dari alam disekitarnya
- Karya : tersedianya lapangan kerja
- Marga : tersedianya hubungan dengan di dalam kota, maupun diluar kota. Meliputi pengembangan pelayanan dan pengembangan jaringan telekomunikasi
- Suka : tersedianya fasilitas rekreasi / hiburan
- Penyempurnaan : tersedianya penyempurnaan fasilitas-fasilitas yang sudah ada.

Menghadapi hal tersebut, tugas-tugas dari aparatur pemerintah adalah :
1. Aparatur kota harus menangani berbagai permasalahan yang timbul di kota.
2. Pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat.
3. Masalah keamanan harus ditangani dengan baik.
4. Dalam rangka pemekaran kota, harus terdapat kerjasama yang baik antara pemimpin di kota dengan pemimpin di tingkat kabupaten, namun juga bermanfaat bagi wilayah kabupaten disekitarnya

Penanganan masalah kota dapat dipecahkan dengan :
-        Menekan angka kelahiran
-        Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
-        Membendung urbanisasi
-        Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
-        Meningkatkan fungsi dan peranan kota-kota kecil/desa-desa besar yg berada di sekitar kota besar
-        Transmigrasi bagi warga miskin dan penggangguran


Masyarakat Pedesaan

A.    Pengertian Desa / Pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Desa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
-        Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal satu sama lain antara ribuan jiwa
-         Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
-         Cara berusaha (ekonomi) yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam

B.      Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Pada umumnya 80% masyarakat Indonesia bertempat tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian yang agraris. Namun itu pun tidak selalu berjalan dengan baik, terkadang terdapat gejala-gejala sosial yang dapat mengganggu kehidupan masyarakat tersebut, seperti :
·         Konflik (Pertengkaran)
·         Kontraversi (Pertentangan)
·         Kompetisi (Persaingan)
·         Kegiatan pada masyarakat pedesaan

Menurut Mubiyarto petani Indonesia mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
·         Petani itu tidak kolot, tidak boleh bodoh dan malas
·         Sifat hidup penduduk desa atau para petani kecil serba kekurangan adalah nerimo karena merasa tidak berdaya

C.     Sistem Nilai Budaya Petani Indonesia
Sistem nilai budaya petani Indonesia, antara lain :
-          Para petani di Indonesia terutama di Jawa pada dasarnya  menganggap hidupnya itu sebagai sesuatu yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Namun mereka menganggap itu sebagai usaha untuk berlaku prihatin terhadap lingkungannya.
-          Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya.
-          Mereka  berorientasi pada masa kini (sekarang), dan kurang mempedulikan masa depannya
-          Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yg harus wajib diterima agar peristiwa tersebut tak akan terulang lagi
-          Untuk menghadapi alam, mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa hidup ini pada hakikatnya tergantung kepada sesamanya.

D.     Unsur-Unsur Desa
Unsur-unsur desa adalah :
1.      Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, beserta penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat
2.      Penduduk, hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat
3.      Tata kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan warga desa. Jadi menyangkut seluk-beluk kehidupan masyarakat desa

Faktor lingkungan geografis yang mempengaruhi kehidupan masyarakat di pedesaan adalah :
·         Faktor topografi
·         Faktor iklim
·         Faktor bencana alam

E.     Fungsi Desa
Secara umum fungsi desa adalah :
-          Pertama, dalam hubungannya dengan kota maka desa yang merupakan “hinterland” atau daerah dukung berfungsi sebagai pemberian bahan makanan pokok seperti padi, jagung dll.
-          Kedua, desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya
-          Ketiga, dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan dan sebagainya

Urbanisasi dan Urbanisme

Urbanisasi adalah situasi perpindahan penduduk dari desa ke kota. Cepat atau lambatnya urbanisasi ditentukan olek dua aspek, yaitu :
-          Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat perkotaan.
-          Bertambahnya jumlah penduduk di kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk dari desa-desa.

Secara umum, penyebab urbanisasi adalah :
-          Daerah tersebut adalah pusat pemerintahan atau ibukota suatu negara.
-          Daerah tersebut memiliki lokasi yang strategis untuk memulai suatu usaha-usaha perdagangan / perniagaan.
-          Timbulnya kegiatan industri di daerah tersebut, baik itu industri barang atau jasa.

Perbedaan Masyarakat Pedesaan dengan Masyarakat Perkotaan

Secara umum perbedaan masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan, perbedaannya dapat terlihat dari beberapa aspek, yaitu :
1.      Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam
2.      Pekerjaan atau mata pencaharian
3.      Ukuran komunitas
4.      Kepadatan penduduk
5.      Homogenitas dan heterogenitas
6.      Diferensiasi  sosial
7.      Pelapisan sosial
8.      Mobilitas sosial
9.      Interaksi sosial
10.  Pengawasan sosial
11.  Pola kepemimpinan
12.  Standar kehidupan
13.  Kesetiakawanan sosial
14.  Nilai dan sistem nilai




Tidak ada komentar:

Posting Komentar